Jumat, 21 Desember 2012

Menjadi Yang Lebih Berarti

Diposting oleh Nisa Dewi Suni di 07.16

Darimana asal sebuah kebahagiaan. Uang? harta? Jabatan? semua penelitian menunjukan bukan hal itu yang menjadi jawabannya.    


        Sebuah Survei National Institute on Aging pada 5.000 orang dewasa menunjukkan, meski ada perubahan kecil dalam pekerjaan, tempat tinggal, dan status keluarga, orang yang mengaku bahagia tahun 1973 tetap saja merasa bahagia 10 tahun kemudian. Melalui beberapa penelitian diperoleh ciri khas yang terdapat pada orang bahagia, secara singkat seperti ini: orang merasa bahagia ketika mereka mampu menyukai diri sendiri, mereka merasa lebih etis, pandai, tidak mudah berprasangka, pandai bergaul, serta lebih sehat daripada orang rata-rata. Kemudian orang yang memiliki kebebasan yakni yang mampu mengontrol dirinya sendiri, orang yang tidak memiliki kontrol dalam hidupnya seperti narapidana dan pasien rumah sakit jiwa ataupun orang yang sangat miskin, masyarakt di negara totaliter – akan memiliki semangat yang rendah dan kesehatan yang buruk. Selain itu menurut penelitian ini orang yang berbahagia selalu optimis. Sedangkan yang terakhir orang yang berbahagia kebanyakan berasal dari orang yang tergolong ekstrovert. Meskipun ada argumentasi yang menyatakan bahwa mestinya orang introvertlah yang lebih berbahagia karena mereka menyukai ketenangan dan kehidupannya tidak sarat dengan stres? Nyatanya orang ekstrovert lebih berbahgia baik sendirian atau bersama orang lain. (Kumpulan artikel Psikologi , 2008:86)
          Mungkin saja penelitian itu benar adanya, namun bisa juga tidak karena seperti kata einstein bahwa tidak ada sesuatu yang pasti kecuali ketidakpastian itu sendiri. Semuanya relatif. Karena menurut penelitian lain, orang yang aktif secara religius juga dilaporkan sebagai orang yang memiliki kebhagiaan lebih besar. Nah menurut hemat saya ini terjadi karena orientasi kehidupan mereka jelas yakni Tuhan.
          Well, saya melihat banyak orang hebat, bukan hanya ia adalah seorang ketua BEM misalnya, atau pejabat dan orang penting di lingkungan sekitar tapi mereka orang hebat adalah yang terlihat puas dengan apa yang mereka kerjakan, sekecil apapun itu, serendah apapun jabatan itu, ada binar lain dibalik senyum mereka, mereka begitu menikmati hasil kerja mereka, mungkin itu bahagia.
          Saya telusuri mengapa mereka mampu dengan mudah menciptakan kebahagiaan itu, karena saya percaya bahwa kebahagiaan itu bukan dicari tapi diciptakan, saya melihat pada mereka yang rasanya berbahagia dan tampak tersenyum lepas setelah lelah, jadi hakikatnya apa yang telah mereka lakukan? Mungkin kecil, mungkin sekadar membawakan kursi, tapi ketika saya merasakan kebaikannya, saya jadi tahu yang mereka lakukan adalah sesuatu yang membuat orang lain nyaman, senang, bahagia, yang membuat mereka tersenyum adalah senyuman orang lain, maka sekarang saya tahu, untuk menjadi bahagia, mampukan diri untuk menjadi yang lebih berarti untuk orang lain, dengan hanya mengharap mendapatkan kebahagiaan lain dari Allah sebagai  Tuhannya, sebagai orientasi kehidupannya atau bisa kita bilang membuat orang lain bahagia dengan ikhlas dan tuntas.
          Ternyata saya baru menyadari (ketika menulis paragraf barusan), yakni ini salah satu dari apa yang sering saya dengar,dari aagym : “kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa mengenal dan mencintai Allah, dan menjadi jalan kebahagiaan bagi orang lain adalah sebuah kebaikan”. Intinya mampukan diri untuk menjadi yang lebih berarti.
          Dalam Al-Quran َAL-Baqoroh : 30
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu tahu,"                                                                                                                

Kita diciptakan untuk menjadi sesuatu Yang Lebih Berarti.
Kalau kata novel 5cm
Buat: enggak Cuma jadi seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan dan punya nama.
Setidaknya selalu berusaha Menjadi Yang Lebih Berarti.
Mulai untuk diri sendiri.


والله اعلم

terimakasiih 

salam tumpahan tinta nisa

0 komentar:

 

little one on earth Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea