Selasa, 29 Maret 2022

Sebuah Pernyataan

Diposting oleh Nisa Dewi Suni di 11.30 0 komentar
BISMILLAH. 

Disclaimer : Tulisan ini dibuat bukan untuk memojokkan siapapun, bukan untuk mengajak ribut siapapun, bukan untuk menentang siapapun. Insya Allah ini hanya ikhtiar saya untuk menjelaskan dan klarifikasi  . Mohon maaf baru sempat lanjut menulis. 

Dear siapapun, maaf saya saat itu merasa kaget tiba-tiba di mention di ig story, yang isinya ternyata hal yang bukan saya maksud.

Berasal dari sini 




Saya merepost status tersebut, setuju bahwa agama dan kunci sehat mental adalah mendekat pada Allah, dan titik fokus saya adalah bahwa untuk mendekat pada Allah saja kita harus memohon pertolonganNya.

Tiba-tiba muncul anggapan





Saya setuju ya.. Bahwa Allah ga cuma nyuruh kita berdoa aja, dan dari postingan di atas juga tidak ada kata-kata saya bahwa agama hanya menyuruh berdoa aja, justru bagus kan ketika kita berikhtiar menjalani pengobatan, kita sedang menjalani perintah agama untuk berusaha. 

Dan mohon maaf , saya sama sekali tidak menyebutkan bahwa yang sakit mental berarti kurang iman. 

Jujur saja saya agak bingung menanggapinya. 
Bisakah teman-teman tunjukkan kata-kata kurang iman?

Kemudian saya post sebuah ayat, karena saya teringat bahwa Al Quran adalah obat  penyembuh segala penyakit hati di dalam dada. Saya yakin dengan banyak membacanya, mentadaburinya, menghafalnya insya Allah hati menjadi lebih tenang dan menjadi obat untuk kita sebagaimana Allah firmankan. 


Caption saya saat itu Kita beruntung dianugerahi
The Real Healing.

Maksud saya saat itu adalah karena sekarang marak disebut healing adalah pergi tamasya kesana kemari, tapi sayangnya tak semua orang beruntung punya dana untuk "healing" Macam tersebut. Dan Allah sendiri yang katakan, bahwa Al Quran adalah penyembuh. Artinya kita ga harus pergi kesana kemari, kembali ke rumah dan temukan healing itu ada di dalam rumah kita yaitu Al Quran. 

Lalu apa saya menyebutkan bahwa yang pergi ke psikiater berarti ga deket dengan Allah? ..

Jujur , saya bingung lagi dituding berkata seperti itu. Jelas, bahwa saya repost Al Quran adalah obat, adalah merepost kalam Allah. Allah sendiri yang berfirman kan saudaraku,,,, apakah  kemudian disitu maksud Allah berarti apabila kamu ke psikiater kamu tidak dekat dengan Allah? ..


BIG NO!
Ayolah masa kita mau menentang firman Allah, 
:(

Kalau kita telisik kembali, 
Kita baca Al Quran, banyak sekali ayat Al Quran memerintahkan kita untuk bergerak, berusaha, baik itu ayat terakhir surat Al Ankabut atau berusaha mengubah keadaan kita seperti dalam Q.S Ar-Ra'du ayat 43 , dan banyak ayat lain yang memerintahkan untuk bergerak. 

Bukankah perginya kita ke dokter adalah salah satu ikhtiar mengamalkan Al Quran? Kita berusaha mengubah keadaan dari sakit menjadi sehat sebagai syariat datangnya kesembuhan dari Allah. Dan jelas kita sedang mengamalkan Al Quran yang tadi disebutkan sebagai obat segala penyakit. 

Jadi rasanya tidak ada diantara kita perbedaan pendapat. Toh saya tidak menyebut bahwa yang ke psikiater artinya ga deket sama Allah. 

Butuh bantuan manusia, ya memang disitulah Allah menyuruh kita saling membantu dalam kebaikan. 

Jadi apa yang hendak diperdebatkan ????????
Jujur saya bingung, saat dimention seperti diajak berdebat, padahal tiada maksud memojokkan siapapun. 

Kemudian , muncul lagi status yang ini




Tidak ada nama saya, tapi saya dimention juga disini, mention tersembunyi entah apa maksudnya, jadi saya mau menanggapi. 

Paragraf 1 : maaf lagi-lagi saya ga bilang kalau yang sakit mental itu ga deket sama Allah. 

Paragraf 2 : saya tau, penyakit tersebut butuh penanganan psikiater, bukan sekadar tahu malah yaa.... 

Paragraf 3 : iya tau ko bukan depresi sama stress aja penyakit mental tu. Dan berdoa ikhtiar tawakal satu kesatuan iyaaa setuju koooq.

Dan paragraf terakhir yang dibold hitam. Haturnuhun nasihatnya, bahkan saya sudah jelaskan langsung seberapa banyak saya ketahui tentang pengobatan tersebut intinya teu bodo bodo teuinglah. Dan hapunten sekali lagi, kalau merasa offended dengan kata-kata  saya. Yang jujur saya bingung dimana kata-kata yang menyinggung. 

Tersinggung dengan perkataan "Al Quran adalah obat/penyembuh ?" Itu firman Allah kan? Lantas ga mungkin dong kita tersinggung dengan kalam Allah?

Atau tersinggung dengan kalimat  "dekat dengan  agama adalah kunci kesehatan mental?" Bukannya saudari sendiri yang bilang bahwa ke dokter adalah bentuk ikhtiar, tawakal, dan termasuk tauhid.?

Lalu tersinggung dengan bagian mana? Ga mungkin juga kan ya tersinggung dengan pendapat sendiri?? 


Sampai disini pernyataan dari saya, 🙏
Saya mohon maaf jika ada kesalahan, 
Saya hanya ingin meluruskan, dari sisi Saya. 
 Wallahualam . Kebenaran datang hanya dari Allah
 

little one on earth Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea