Senin, 19 November 2012

Faktor-faktor terjadinya Perubahan Bahasa

Diposting oleh Nisa Dewi Suni di 08.33
Bedasarkan kuliah @sastra Arab Unpad Senin, 19 November 2012


sambil muroja'ah alias mengulang pelajaran pas kuliah yaa

---FONOLOGI----
ILMU MENGENAI  BUNYI (singkatnya)

 kali ini bahasannya udah agak jauh dari pengertian fonologi dll ,yaa karena ini kuliah pasca Uts :)
 kali ini kita bicara mengenai  FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SUARA
            Manusia bergerak, bahasapun bergerak, dengan begitu terjadi intervensi bahasa. Hal yang menentukan adalah faktor budaya. Masing-masing daerah memiliki keunikan dan keunikan-keunikan itu mempengaruhi bahasa. Seperti kata  fardhu menjadi perlu dalam bahasa Indonesia, Sabr menjadi Sabar, Khat (yang identik dengan arti garis atau kaligrafi) dalam bahasa Indnesia dipakai dalam istilah Khatulistiwa (Garis equator). Dosen saya, Pa Abu Sofyan dalam kuliah Fonlogoi (Senin, 19 Nopember 2012)  mengatakan bahwa dimanapun ada politik, termasuk dalam bahasa, seperti ada saja kosakata dalam bahasa Indonesia yang mendapat pengaruh dari bahasa Arab, namun tidak digunakan justru sengaja mencari kata lain dalam bahasa asing lainnya.
            Adapun faktor-faktor terjadinya perubahan Bahasa adaah sebagai berikut :
1.      At-Tathawur at-thabi’i wakhtilaafi an-nuthqi (perkembangan alami dengan perbedaan alat ucap) hal ini membuat bunyi semakn berkembang  misalnya Ro  dalam bahasa arab menjadi R daam bahsa Indonesia, dan Alat ucap yang menghasilkan huruf tersebut pun berbeda.
Contoh lain : Qof dalam bahasa Mesir beruba menjadi hamzah . Qolbii dilafalkan menjadi Albii. Sedangkan di Mekah,  Qof  menjadi seperti huruf G, As-suuq (Pasar), dilafalkan menjadi  Suugh.

2.      Al-Ikhthau As-sami’yah (Kesalahan Pendengaran) ini merupakan kesalahan individu, nah jikalau karena kesalahan umum maka kemungkinan besar hal itu, karena salah atau lemahnya pengucapan bukan pendengaran.

3.      At-thafaalu Al-ashwaath : Interaksi bunyi, perubahan bunyi bisa berubah karena adanya nteraksi bunyi dari huruf atau kata sebelumnya kepada kata sesudahnya, bisa disebut sebagai asimilasi.
Asimilasi ini pun ada dua macam yakni : 
  •   Huruf yang pertama memengaruhi huruf yang kedua, اد تعى   (id ta’aa) menjadi ادعى (idda’aa) ta menjadi lebur, dan masuk pada huruf Dal.
  •   Huruf yang pertama dipengaruhi huruf setelahnya contohnya pada ضطجعى ا, atau اتصلى (Ittashola ) dari kata    (iwtashola)  اوتصلىى

Adapun faktor perubahan lain seperti : adanya metatesis kata atau pergantian posisi huruf, hubungan antar huruf konsonan dan vokal.
satu hal  yang jadi cacatan nih, jadi dulu itu dalam bahasa samit; asal-usul bahasa arab yang dulu,  tidak pernah ada huruf  mim di akhir kalimat,  jika ada huruf mim di akhir sekarang ini kita sebut tanwin. Nah loo tanwiin kan kaya n, an in atau un, ? iyaaaa, jadi, dulu itu baituun  (rumah), asalnya di baca baitum dalam perkembangannya digunakanlah nun menjadi بيتن memakai nun, oyaa mim sebelum diganti nun itu adalah mim lil wiqoyaah (apa coba itu?) n , nah ketika diganti nun itu, timbullah ide bagaimana biar bisa ngebedain mana nun taukid sama wiqoya ahirnya nun pada بيتن di rubah menjadi tanwin maka tulisannya بيت tanpa nun, melainkan memakai harakat dlomahtain atau double dlomah.
Haah sudah yaa ringkasan kuliah Fonologi hari ini, semoga catatan ini membawa manfaat, terimakasih pada bapak Abu Sufyan  mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan.

0 komentar:

 

little one on earth Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea