Serupa mentari menyayangi bumi,
seperti itu aku menyayangimu, Jauuh
namun tetap mecurahkan sinarnya penuh kasih.
Kita nyaris tak pernah bertemu,
seperti malam dengan surya, namun aku ngin selau menghiasimu, seperti mentari
menghiasi langit malam dengan bintang, lewat pentulan cahayanya.
Seperti itu juga aku, dalam jarak yang
mengabaikan rindu, dalam pesan yang sudah lama kita tak saling tukar, dalam
cerita tanpa nego, aku dan kamu saling menyayangi, walau kata tetap tak
mempertemukan kita.
Akhirnya aku dan kamu bagai rembulan
dengan siang hari, tak pernah bersua sekalipun , pun kabar-mengabari tentang
kita sendiri. Ada ego, dibalik rindu, ada apa dengan kita? Berjalan dalam
ketidakpastian, mungkin Tuhan sengaja mempertemukan untuk kita saling belajar,
merangkul hikmah, merauk bijaksana.
Dan, setelah lama tak saling bicara aku menyadari bahwa aku menyayangimu, bukan hanya karena sebatas pesan
di handphone atau meda di internet, justru tanpa bicara, aku tau aku menyayanimu dengan tulus, bukan karena
untaian kata yang berjibun ayalnya.
0 komentar:
Posting Komentar