ANTARA
DOA,KERETA,
DAN KEMENANGAN PERSIB
Dua Juli
Suara menderu-deru menjagat raya di sore
hari itu datang dari kereta ekonomi rakyat tujuan akhir Cicalengka. Saat itu hanya
kereta itu yang akan segera datang dari Padalarang,menuju stasiun tempat aku
menunggu, setelah mengalami keterlambatan yang agak sadis.
Sore itu juga Persib tim kesayangan kota Bandung
akan bertanding melawan Persidafon. Dan kereta tentu setegahnya dipenuhi
birunya bobotoh Persib. Kereta dengan harga yang relative murah dan
kedatagannya lebih cepat dibanding kereta lain menjadi pilihan kebaknyakan orang
untuk mencapai tujuan mereka masing-masing, alhasil It was so crowded.
Lelaki
duduk, wanita berdiri, bayi menangis, anak kecil tertawa, dan bercanda. Banyak anak
gadis yang berdiri, sekaligus menahan panas dan mengibaskan kipasnya, atau
dengan bukunya. Berbagai pemandangan di dalam kendaraan yang membawa manusia
melebihi kapasitasnya itu menjadi cerita sepanjang perjalanan.
“A, mau turun dimana?”tanya
seorang ibu kepada renaja berbaju biru khas Persib.
“Di Cikudapateuh bu”
“Nanti kalau ade turun, ibu duduk di
tempat ade ya, anak ibu di sebelah ade yaa,”seray menunjuk bangku yang
ditempati temannya.
Setelah beberapa waktu berfikir, sang anak
remaja akhirnya, melepaslandaskan kata “mangga atuh bu, calik.”(mempersilahkan
duduk)
“Hatur nuhun kaseep.. soklah sing menang
Persibna.”seraya duduk sang ibu berterimakasih sekalian mendoakan.
Sampailah kereta di stasiun yang ditunggu
para pendukung maung bandung itu, Cikudapateuh, sudah selesailah tugas kereta membawa Bobotoh segera menonton
tim kesayangan mereka dari segala sudut jawa barat. Dan kereta pun segera berlalu melaju menuju stasiun klasikku,
tempat dimana aku akan melabuhkan kakiku.Rancaekek.
Hari semakin sore, perjalanan membawaku
menuju rumah hijauku yang asri, lalu kulihat di dalam rumah bapak menonton stasiun
televisi yang menyiarkan pertandingan persib itu, ternyata pertandingannya
sudah setengah babak.
Aku bersegera membersihkan badan yang
telah lelah menunggu dan berdiri dalam kereta,lalu bersegera sholat ashar dan setelah
itu menyantap nasi yang ada, sambil menikmati makanan, aku saksisan persib mendominasi
permainan, menciptakan gol-golnya dan Tim Maung Bandung Persib menutup partai
kandangnya dengan mengalahkan Persidafon Dafonsoro 3-2 (2-0) pada lanjutan
Kompetisi Liga Super Indonesia di Stadion Siliwangi Kota Bandung.
Selanjutnya soal kemenangan persib,
tiba-tiba ingat ucapan seorang ibu penumpang kereta yang mendoakan persib agar menang,"Hatur nuhun kaseep.. soklah sing menang
Persibna.”
dan secara umum kemenangan memilki rumus untuk didapat: usaha+ semangat+
keyakinan+tawakal+doa sama dengan hasil terbaik dan mungkin satu rumus tambahan untuk club
bola adalah dukungan dan doa para pendukung, dan soal doa kita ga pernah tahu
dari lisan mana doa dikabulkan so guys, saat itu juga teringat doa dari
ibu-ibu yang dikasih tempat duduk di kereta tadi oleh salah seorang pendukung
persib, yaaa siapa tahu saja Allah memperkenankan doa tulus seorang ibu tadi,
hingga Allah menakdirkan kemenangan untuk Persibt. Walahu’alam.
Mengenal siapa saja, berteman dan berbuat yang terbaik untuk orang lain, minta doa pun dari siapa saja, entah teman, pedagang, pengemis atau tukang sapu,sekali lagi kita ga pernah tahu, dari lisan mana doa dkabulkan. :))
Selamat berdoa dan dan saling mendoakan karena doa adalah senjatanya muslim, doa mampu merubah takdir atas izin Allah, so let's happy praying :))
Selamat berdoa dan dan saling mendoakan karena doa adalah senjatanya muslim, doa mampu merubah takdir atas izin Allah, so let's happy praying :))
0 komentar:
Posting Komentar