Rabu, 30 Mei 2012

Dilema Akut Sang Pedagang Bros

Diposting oleh Nisa Dewi Suni di 14.02
Saya         :  "Mang, mau brosnya..."
Pedagang :   "Mangga neng!"
Saya         :  "ini berapa mang?"
pedagang  : " 3000 neng, mau yang huruf? huruf apa?"

Saya         :   "A mang?
Pedagang  : "yaaah enggak ada neng habis tinggal B, S, H, F, R, T, Y,"
Saya         : "yaah apa ya R? F? N atau I-nya ga ada yaaa emm enggga ah yang bebek aja"
Pedagang  : "mangga, 3000 neng"
Saya         : -sambil so childish "yaaah 2000 deh mang"
Pedagang  : 2500 paling juga neng
Saya         : "oke deh ini mang!" seraya senyum dan menyodorkan uang ungu 10000
Pedagang :  "yahh ga ada uang pas?"
Saya         : "enggaaa mang."

singkat cerita pedagang bros menukarkan uangnya untuk menjadi beberapa pecahan seribuan. sedang saya asik melihat bros-bros lucu itu, lalu saya edarkan pandangan ke sebelah kiri lapak pedagan bros itu, alhasil, alhasil apa cobaaa sampai bikin dilemaaaaaa sang pedagang?








 alhasil,

saya lihat sang pedagang menukarkan uangnya pada seorang wanita pengemis renta yang membawa anknya goler-goleran pinggir jalan mau ke kampus. lalu sang pedagang dengan sumringah menghampiri saya, kaya yang bilang dalam hatinya : 'asiik dapet juga!'

Saya         : "tega bener mang, nuker ke pengemis, banyak uangnya dong?"
Pedagang  : "iya neng, ehh lebih-lebih daripada kita-kita penghasilannya, pernah sengaja saya tanya-tanya
                           paling sepi itu 100000 perhari. yaaah tanpa perlu berat-berat bawa dagangan"
Saya         : woow ternyata mahasiswa pun kalah!
Pedagang  : iya nengg tapi pekerjaannya gitu?
Saya         : iya bang, sabar tetap semangat setidaknya tangan tidak berada di bawah.

Pedagang  : iya neng,
Saya        : ya udah saya ke kampus dulu, makasiih mang,
Pedagang  : "iya neng sama-sama !" seraya tersenyum

miris. pedagang sebenarnya dilema, bisa aja saya cuma duduk, dan dapat uang sebanyak itu tapi haruskah? adalah setiap kita sudah punya rezeki masing-masing, namun ikhtiar, dan tawakal yang sesungguhnya bernilai di mata Allah swt. jika Allah sudah cinta, pasti Allah selalu memberi apa saja dan nikmat yang sebenarnya adalah rasa selalu cukup dan syukur.


- Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam bahwasanya Nabi bersabda; "Tangan di atas (memberi) lebih baik dari pada tangan di bawah (yang diberi), dan dahulukan orang yang menjadi tanggung jawabmu. Sebaik-baiknya sedekah adalah sedekah yang dikeluarkan oleh orang yang mempunyai kelebihan. Barangsiapa yang menjaga kehormatan dirinya, maka Allah akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya." Muttafaq'alaihi, redaksi hadist ini ada dalam shahih Bukhari (1428), sedangkan redaksi dalam shahih Muslim lebih singkat.


Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
“Terus-menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun.” (HR. Al-Bukhari no. 1474 dan Muslim no. 1725)

Jadi sebnernya sang pedagang sama sekali tidak perlu dilema akut, dan ngiri dengan penghasilan sang pengemis. SEMANGAT MAAAANG! Semangat untuk kita semua! :)


Karena awalnya saya menulis ini (selain belajar) juga karena miris melihat profesi sang pengemis.
namun, lebih jauh lagi kejadian ini adalah alarm buat pribadi saya, mungkin dengan kejadian seperti itu Allah mengingatkan  untuk bermuhasabah : apa kita juga sang peminta-minta pada makhluk? yang berharap selain kepada Allah dan bersandar justru pada makhluk? bukan kepada Sang Khaliq?



- dan bagus tidaknya semoga tulisan ini, bermanfaat, 
 celoteh yang bukan hanya sekadar celoteh-





0 komentar:

 

little one on earth Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea